timeframe 4 jam

Rincian teknikal:

Channel regresi linear atas: arah - menurun.

Channel regresi linear bawah: arah - menurun.

Moving average (20; diperlancar) - mendatar.

CCI: 173.2524

Pasangan mata uang EUR / USD memulai pekan trading yang baru dengan koreksi menurun yang lemah. Namun, harga tetap di atas garis moving average, sehingga tren sekarang naik. Tren tidak didukung oleh channel regresi linier apa pun, namun, gerakan naik dapat berlanjut. Kami masih percaya bahwa opsi "koreksi terhadap koreksi" akan terus dieksekusi dan euro akan terus tumbuh ke level psikologis 1.10. Namun, walau bagaimanapun, prospek masa depan pasangan mata uang ini akan ditentukan di area 1.09-1.10.

"Tak ada yang abadi." Frasa ini telah lama frasa klasik. Dan meskipun sangat samar, yaitu, tidak memberikan tanggal pasti asal suatu peristiwa tertentu, hal itu tetap benar. Contoh yang mencolok adalah Inggris, yang telah menjadi bagian dari Uni Eropa selama lebih dari 50 tahun, tetapi pada suatu saat memutuskan untuk meninggalkan Aliansi tersebut. Lagi pula, apa sebenarnya keanggotaan UE itu? Ini adalah serangkaian pro dan kontra untuk setiap anggota blok. Ada aspek-aspek positif dari keanggotaan dalam serikat, tetapi ada juga aspek negatif. Dengan demikian, negara manapun dapat meninggalkan UE, negara manapun dapat mulai menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan umum, negara manapun dapat merasa diperlakukan tidak adil. Selain itu, tidak ada yang akan berpendapat berlawanan dari kenyataan bahwa di masa tenang, biasanya, semua hal cocok untuk semua orang dan semuanya berjalan baik bagi semua orang. Dan jika tidak bagus, setidaknya stabil. Baik di Eropa dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, bahkan mungkin 12 tahun setelah krisis hipotek, segalanya cukup stabil dan percaya diri. Ya, banyak tujuan yang tidak tercapai, seperti pertumbuhan PDB atau inflasi sasaran. Tetapi apakah ekonomi tumbuh? Dulu. Ini adalah hal yang paling penting. Namun, pada satu titik, situasi di dunia terbalik. Ada epidemi "virus korona", pada 90% kasus, penyakit ini tidak fatal, jenis flu biasa, dan seluruh ekonomi dunia lumpuh. Lumpuh selama beberapa bulan. Dan tidak diketahui berapa lama dunia akan berada dalam keadaan ini. Tentu saja, pemerintah di seluruh dunia, termasuk UE dan AS, memiliki dua pilihan. Tidak melakukan apa-apa dan melihat seberapa rendah ekonomi mereka akan runtuh. Atau membanjiri uang dan pinjaman murah untuk mengurangi dampak negatif karantina. Kedua negara memilih jalur kedua. Namun, apakah jalan ini? Ini adalah banjir uang ke dalam perekonomian, yaitu, uang tunai dan likuiditas. Tapi begitu saja, tidak ada yang akan mendistribusikan uang, meskipun Bank Sentral dapat mencetak jumlahnya. Keduanya diperkenalkan ke ekonomi, baik melalui pembelian sekuritas dari bank-bank besar, perusahaan dan badan hukum lainnya. Kekurangan dari metode ini adalah melimpahnya neraca Bank Sentral, yang membengkak. Atau dengan mengeluarkan pinjaman murah, istimewa atau bahkan gratis. Kelemahan dari metode ini adalah Anda harus membayar kembali pinjaman, bahkan jika pinjaman itu bebas bunga. Ini adalah masalah kedua yang baru-baru ini menjadi akut bagi negara-negara UE. Agar tidak mencetak triliunan mata uang euro, ECB percaya bahwa lebih baik meminjam uang yang diperlukan ini. Dengan kata lain, metode menempatkan surat berharga di pasar asing dan domestik. Ini adalah bagaimana ide "coronabonds" lahir, yang akan dirilis atas nama seluruh UE, yaitu, seluruh 27 negara. Masalah ini diangkat selama krisis hipotek 2008, ketika semua uang yang diterima dari penempatan obligasi ingin digunakan untuk mendukung Yunani. Sekarang saatnya untuk krisis lain dan cukup logis bahwa negara-negara Uni Eropa terbagi menjadi dua kategori: 1) tidak terlalu terpengaruh oleh "virus korona" dan mampu melawannya tanpa kerugian ekonomi dan keuangan yang serius, atau hanya negara-negara yang memiliki "bantal pengaman" yang bagus. Negara-negara ini adalah Jerman, Austria, dan Finlandia; 2) negara-negara yang sangat terpengaruh oleh epidemi dan memiliki defisit anggaran, utang publik yang tinggi, dan sebagainya. Negara-negara ini adalah Spanyol, Italia, Yunani, Irlandia, Portugal, Slovenia, dan Perancis. Secara logis, kategori kedua membutuhkan bantuan dan mereka melihat bantuan ini dalam penerbitan "coronabonds" yang akan memungkinkan mereka untuk mengumpulkan dana dan mengarahkannya untuk pemulihan ekonomi mereka. Tetapi, misalnya, Jerman tidak masuk akal dalam mengeluarkan "coronabonds", karena negara tersebut paling baik mengatasi pandemi, meskipun bukan tanpa kerugian finansial. Ternyata pemerintah negara-negara krisis Uni Eropa memerlukan bantuan, bank sentral mereka tidak dapat mencetak uang untuk mendukung perekonomian, sehingga hanya ada satu jalan keluar - menerbitkan obligasi pemerintah. Dan di sinilah kelucuan dimulai. Agar obligasi dapat dibeli, peminjam harus stabil dan sanggup membyaar utangnya. Ambil Italia sebagai contoh. Negara ini paling menderita akibat "virus korona" di UE dan memiliki utang nasional dua kali lebih tinggi dari standar UE. Bagi Italia, untuk menempatkan obligasi, negara ini harus menawarkan persentase tinggi pada para investor. Dan semakin tinggi persentasenya, semakin banyak yang harus Anda berikan nanti, semakin besar beban ekonomi. Tetapi berpasangan dengan Jerman dan Austria, persentase efek bisa jauh lebih kecil. Dalam hal ini, uang akan dikirim ke Spanyol, Italia, dan lainnya yang membutuhkan bantuan, dan Austria dan Jerman akan membayar utangnya bersama dengan semua orang yang tidak membutuhkan "coronabonds". Tetapi masalah utama "coronabonds" adalah bahwa setiap negara Uni Eropa dapat default kapan saja dan menolak untuk membayar utangnya. Seperti yang sudah terjadi dengan Yunani. Dengan demikian, utang harus dikembalikan ke negara anggota UE lainnya. Jika tidak, mereka juga harus default dan menurunkan peringkat kredit mereka menjadi "sampah". Dengan demikian, batu sandungan ini dapat menghancurkan integritas UE. Semakin banyak ketidaksepakatan, semakin besar kemungkinan suatu negara ingin meninggalkan UE setelah Inggris.

Pada hari Senin, 13 April, Uni Eropa akan merayakan Senin Paskah. Tidak ada rilis ekonomi makro yang direncanakan untuk hari ini. Dengan demikian, volatilitas dapat tetap rendah dan mungkin tidak ada pergerakan tren.

Volatilitas pasangan mata uang euro / dolar terus turun dan pada 13 April, volatilitas sudah sebesar 86 poin. Kami percaya bahwa pasar terus kembali normal, namun, mungkin ada kepanikan baru di masa depan. Hari ini, kami memperkirakan penurunan volatilitas lebih lanjut dan pergerakan harga antara level 1.0849 dan 1.1021. Pasangan ini cenderung ke level 1.10, dan pembalikan indikator Heiken Ashi ke bawah menunjukkan kemungkinan putaran koreksi ke bawah.

Level support terdekat:

S1 - 1.0864

S2 - 1.0742

S3 - 1.0620

Level resistance terdekat:

R1 - 1.0986

R2 - 1.1108

R3 - 1.1230

Rekomendasi trading:

Pasangan EUR / USD dapat memulai pergerakan korektif. Dengan demikian, para trader sekarang disarankan untuk mempertimbangkan pembelian dengan target di level Murray "2/8" -1.0986 dan 1.1021, tetapi ketika indikator Heiken Ashi turun, kurangi posisi sell. Disarankan untuk menjual pasangan euro / dolar setelah penetapan harga di bawah garis moving average dan level Murray "1/8" -1.0864 dengan target pertama di titik 1.0742.