Parlemen Inggris kemarin kembali dikejutkan dengan keputusan dua kali lipat: selain itu, mereka mendukung prinsip umum dari kesepakatan yang diajukan, namun disamping itu, menolak untuk mempertimbangkan masalah dalam, rezim, cepat tiga hari. Hasilnya, situasi kembali tidak menentu dan "Johnson Blitzkrieg" pada akhirnya gagal.

Pertanyaan Inggris telah kembali memasuki fase permainan jangka panjang: perdana menteri menghentikan pertimbangan udang-undang ini. Namun, terlepas dari kegagalan perdana menteri yang sebenarnya, peristiwa kemarin memiliki konotasi positif untuk mata uang Inggris - terutama dalam jangka panjang. Reaksi pound (negatif) saat ini dapat dimengerti dan dibenarkan: London hanya satu langkah lagi dalam menyelesaikan proses pemisahan, dan satu langkah mundur mengecewakan investor. Tetapi jika kita mempertimbangkan hasil pemungutan suara kemarin secara lebih rinci, kita dapat menyimpulkan bahwa komposisi House of Commons saat ini adalah "tidak terlalu putus asa" dalam konteks kapasitas kontrak. Dengan kata lain, peluang untuk menyetujui kesepakatan pada akhir tahun ini masih tetap ada, tetapi penundaan Brexit berikutnya tampaknya tidak terhindarkan.

Pound selamat dari "sore yang membosankan" kemarin: berlawanan dengan perkiraan pesimis, wakil dari House of Commons menyetujui ketentuan umum dari kesepakatan yang diajukan. Hasil voting sangat mengesankan - 329 wakil memilih dalam mendukung. Diantara mereka tidak hanya anggota Partai Konservatif, tetapi juga beberapa wakil independen, dan bahkan beberapa perwakilan dari Partai Tenaga Kerja. 299 wakil (sebagian besar Tenaga Kerja dan berkebangsaan Scotlandia) berbicara menentang. Sebagai perbandingan: Pada Januari tahun ini, Majelis Rendah dari Parlemen Inggris menolak kesepakatan yang diajukan oleh May dengan hasil gagal - hanya 202 wakil yang memilih mendukung, sementara itu 432 MPs menentang.

Segera setelah hasil voting diketahui, pound dipasangkan dengan dolar sekitar 1,30, menunjukkan momentum bullish. Namun sterling tidak bertahan lama dalam ketinggian ini: menyusul pertanyaan diatas, pemerintah menempatkan voting selanjutnya - terkait waktu pertimbangan dari RUU yang diusulkan. Dan disini hasilnya tidak lagi mendukung Johnson, dan oleh karena itu, tidak mendukung pound. Parlemen menolak untuk mengikuti proposal Kabinet dan menolak proposal untuk membatasi waktu diskusi terkait undang-undang sebelum pembacaan ketifa. Perdana menteri hanya memberikan MP waktu tiga hari, meskipun mengatur menyisihkan setidaknya tiga minggu untuk perjanjian semacam itu dari karakter internasional. Para deputi tidak memperhitungkan implikasi politik dari situasi dan kedekatan "jam-X": dengan 322 suara, mereka menolak untuk membatasi diri untuk masa jabatan tiga hari.

Ini merupakan kekalahan jelas dari Boris Johnson. tentunya, sedikit lebih dari satu minggu tersisa hingga 31 Oktober, yang artinya Parlemen kemungkinan tidak akan memiliki waktu untuk mencapai putusan akhir dari kesepakatan. Selain itu, untuk memperoleh waktu perpanjangan Brexit, London juga perlu selisih sementara: contoh, sebuah rapat dari Parlemen Eropa terkait masalah ini akan berlangsung esok hari, dan selama beberapa hari kedepan, pimpinan UE harus menyetujui perpanjangan proses negosiasi. Ini menunjukkan bahwa semua anggota Ini Erpopa membentuk opini tunggal - Perancis, sebagai suatu peraturan, mendukung Inggris hanya setelah negosiasi tambahan.

Situasi terkini menempatkan tekanan pada mata uang Inggris. Dipasangkan dengan dolar, pound telah kembali pada pertengahan angka ke-28, dan tentunya akan turun lebih rendah, bereaksi untuk mengubah latar belakang fundamental. Namun pada waktu yang sama, saya tidak akan bergegas untuk menarik kesimpulan mengenai kelanjutan tren penurunan dalam jangka panjang. Situasi pada berbagai peristiwa mungkin dapat kembali berubah - dan mendukung mata uang Inggris. Setelah Parlemen menolak pengajuan pemerintah untuk mempercepat undang-undang, Johnson mengatakan saat ini sedang menunda pertimbangan secara keseluruhan. Sekarang tidak diketahui kapan pembacaan ketiga yang menentukan akan dilakukan. Secara hipotesis, mereka mungkin akan memiliki waktu untuk mempertimbangkannya sebelum 31 Oktober (yang tidak memungkinkan, namun tetap terjadi), oleh karena itu kemungkinan Johnson akan kembali mengajukan ulang kepada Parlemen hari ini atau besok tidak dikesampingkan. Perdana menteri juga dapat meminta penundaan teknikal untuk Brexit dari Brussel - secara harafiah selama beberapa pekan, sehingga para wakil dari House of Commons memiliki waktu untuk mempertimbangkan kesepakatan draft sepenuhnya. Mengingat hasil dari voting awal, Eropa kemungkinan akan menuju London terkait masalah ini.

Seluruh skenario ini dapat memberikan dukungan kuat bagi mata uang Inggris. Oleh karena itu, meskipun terdapat rasa pesimis secara umum yang ditunjukkan para trader GBP/USD saat ini, sangat beresiko untuk membuka posisi jual dalam pasangan ini, Johnson kalah dalam pertempuran, namun bukan karena perang.