Suasana di bursa-bursa dunia kembali membaik di tengah konfirmasi laporan bahwa negosiasi perdagangan AS-China benar-benar berlanjut. Namun, apakah layak mempertimbangkan berita ini dengan serius?

Para investor terus menunjukkan ekspektasi dan harapan mereka yang tinggi sehubungan dengan perjanjian perdagangan yang baru antara Washington dan Beijing dan akhir dari perang tarif cukai. Namun, isu perjanjian tetap terbuka. Segala hal yang terjadi seputar topik ini tidak benar-benar mencerminkan kontradikisi perdagangan lokal, namun aspirasi sebenarnya dari Washington, dengan menggunakan langkah-langkah ekonomi, seperti bea cukai, klaim-klaim terhadap perusahaan besar China seperti Huawei, serta tekanan politik dalam wujud pernyataan bahwa China adalah musuh geopolitik utama AS, dalam upaya untuk menghadang pertumbuhan ekonomi dan dominasi geopolitik China.

Mengingat perang dagang, dapat dikatakan bahwa perjanjian hanya dapat dicapai jika salah satu pihak memenangkan konfrontasi ini secara terbuka, atau saat mereka benar-benar dalam keadaan lemah karena perjuangan yang harus mereka lalui untuk menemukan titik mufakat.

Prospek yang sulit seperti ini tidak akan membawa dampak positif bagi bursa-bursa keuanga, karena mereka akan mengganggu investor dengan ketidakpastian dan risiko keuangan yang tinggi. Untuk China, hal ini mengancam penurunan pendapatan dari perdagangan dengan Amerika dan untuk AS, risiko inflasi yang lebih tinggi, yang mengingat prospek untuk penurunan pertumbuhan ekonmi, akan menggantikan era stagnansi dengan periode stabil inflasi yang tinggi. Dalam hal ini, jika pendapatan warga Amerika menurun dan tarif impor tinggi, maka aktivitas investasi akan melambat. Status dolar sebagai mata uang cadangan dunia akan berangsur pudar dan begitu juga dengan daya tarik dolar.

Namun, terlepas dari pandangan yang pesimis tersebut, masih ada prospek-prospek dalam jangka panjang, jika konfrontasi antara Washington dan Beijing tidak berakhir maka jurang yang dalam terbentang.

Sementara itu, menurut kami, kedua belah pihak yakin bahwa mereka masih memiliki amunisi untuk bertikai satu sama lain. Situasi saling tarik-menarik ini akan berlanjut, yang akan menjadi alasan bagus untuk volatilitas tinggi di pasar, disertai oleh perubahan tajam suasana dari positif ke negatif dan sebaliknya. Dalam situasi ini, dolar AS akan bertahan pada posisi saat ini, karena penurunan terhadap mata uang utama akan digantikan, dalam gilirannya, dengan pelemahan nilai tukar mereka oleh Bank Sentral nasional. Bagi kami tampaknya situasi ini akan berlanjut dalam jangka pendek.

Perkiraan untuk hari ini:

Pasangan AUDUSD tetap dalam tren penurunan jangka pendek di tengah perang dagang antara AS dan China. Kami mengharapkan penurunan berlanjut ke 0,6675.

Pasangan NZDUSD juga tetap terjebak dalam krisis perdagangan antara AS dan China. Kami yakin pasangan ini akan melanjutkan penurunan ke 0,6245.