Antara para petinggi dari Beijing yang tidak mengikuti twitter Donald Trump atau mereka memutuskan untuk mengabaikan seruannya dan melanjutkan eskalasi konflik. Pada Kamis, Departemen Keuangan China mengatakan kenaikan pajak AS atas barang-barang domestik melanggar konsensus kedua pihak dan membuat penyelesaian konflik tidak mungkin dicapai lewat negosiasi. Oleh karena itu, China tidak memiliki pilihan kecuali mengambil langkah perlawanan yang diperlukan. Pada saat yang sama, departemen resmi tidak mengatakan tindakan apa yang dipertanyakan.

Para analis telah menerima berita tersebut dan tengah mencoba memprediksi langkah China selanjutnya serta konsekuensi yang Amerika Serikat akan hadapi. Diyakini dalam waktu dekat ini Beijing walau bagaimanapun akan menaikkan pajak atas barang-barang dari Amerika Serikat, namun hal itu tidak akan banyak merusak perekonomian AS. China telah menaikkan pajak atas barang-barang senilai $110 miliar, sementara $10 miliar yang diabaikan tetap utuh. "Kemungkinan China harus menurunkan pembelian Obligasinya, melanjutkan devaluasi renminbi dan membatasi pasokan Unsur Tanah Jarang ke AS.

Sementara itu, media China menyebut konsesi Donald Trump sebagai manifestasi dari kelamahan. Media mengatakan terdapat ironi atas bagaimana strategi agresif pemilih Gedung Putih tersebut telah gagal.

Apa yang dikatakan yen yang defensif?

Setelah jeda singkat, mata uang AS terus melemah terhadap yen Jepang. Sebuah usaha untuk meraih pijakan di atas 106,50 gagal.

Para trader dan investor memiliki sedikit keyakinan bahwa dua raksasa tersebut akan berhasil mengatasi konflik dagang dan menandatangani perjanjian bilateral. Tekanan tambahan terhadap dolar menurunkan yield pasar utang nasional. Yield Obligasi 10 tahun turun ke 1,6%. Spread yield "dua tahun" dan "sepuluh tahun" telah turun di bawah nol. Inversi kurva yield jelas terlihat. Pada gilirannya, hal itu memberikan sinyal mendekatnya resesi.

Perlu dicatat bahwa sejak awal Agustus, pasar AS telah dua kali menunjukkan penurunan satu hari paling parah dalam setahun. Hingga 14 Agustus, dinamika satu hari paling negatif tercatat pada 5 Agustus. Penyebabnya adalah peningkatan konflik dagang AS-China.

Pada Kamis, pasar mengevaluasi data penjualan ritel, pengajuan tunjangan pengangguran, dan dinamika produksi industri. Serangkaian data lemah lainnya akan meningkatkan kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan PDB AS.

Perkembangan agenda tersebut akan terus mendorong yield Obligasi dan memaksa Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter. Tensi hubungan dagang yang berlanjut, bersama dengan prospek penurunan suku bunga yang lebih aktif, membuat pasangan USD/JPY menjadi kandidat pasangan paling bagus untuk reli bear. Anda dapat perhatikan sekitar titik 104,50.