Pasangan Pound-Dolar menunjukkan pertumbuhan koreksi hari ini setelah memperbarui terendah tahunan dan mencapai terendah harga dua tahun. Bears GBP/USD tidak bisa memasuki angka ke-20, setelah itu bulls mengambil inisiatif dan hampir 100 poin berlalu dalam sehari. Dinamika ini terutama disebabkan oleh faktor teknikal - meluap-luapnya posisi jual dalam mata uang Inggris membuatnya terasa.
Selain itu, pasar "mengingat" bahwa Perdana Menteri Inggris, dengan semua keinginannya, tidak dapat mengeluarkan negaranya dari UE - hal ini membutuhkan persetujuan Parlemen. Ironisnya, House of Commons, setelah beberapa tahun berkonfrontasi dengan pemerintah Theresa May dan Brussels, dapat menjadi sekutu Eropa yang tak terduga, menghentikan mekanisme implementasi Brexit yang kacau. Para deputi telah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan mengadopsi amandemen undang-undang tentang pemerintahan sendiri di Irlandia Utara. Ketentuan ini tidak memungkinkan Perdana Menteri untuk menghentikan pekerjaan Parlemen, yang dapat dengan cepat memblokir penarikan dari Uni Eropa tanpa kesepakatan. Pada gilirannya, Johnson dapat memutuskan pemilihan Parlemen awal, berharap untuk mendapatkan mayoritas di bawah kendali. Ada beberapa skenario lain, salah satunya adalah pengumuman mosi suara tidak percaya pada Perdana Menteri yang baru. Bagaimanapun, Johnson menghadapi perjuangan yang sulit di dalam tembok Parlemen Inggris, yang anggota-anggotanya, seperti yang kita ingat, tidak mendukung opsi Brexit "keras" selama pemungutan suara di awal tahun ini.
Disposisi ini memungkinkan Pound untuk bergerak menjauh dari level terendah dua tahun. Di sisi lain, mata uang Inggris terus berada di bawah tekanan latar belakang yang kuat, karena prospek Brexit tetap redup - bahkan jika Parlemen tidak mengizinkan Johnson untuk menarik negara tersebut dari Aliansi tanpa kesepakatan pada 31 Oktober. London dan Brussels masih bertentangan pada banyak masalah - mencakup nasib perbatasan Irlandia. Oleh karena itu, konflik politik ini akan tetap tidak terselesaikan dalam kasus apa pun - sampai salah satu pihak membuat konsesi besar.
Mengingat situasi saat ini, setiap pertumbuhan mata uang Inggris harus diperlakukan dengan hati-hati. Di sini perlu diingat bahwa "Super-Thursday" diharapkan terjadi besok, ketika beberapa peristiwa penting terjadi dalam sehari: pertemuan Bank of England, rilis laporan kuartal tentang inflasi dan penerbitan ringkasan kebijakan moneter. Maraton berita diselesaikan oleh Mark Carney, yang akan mengadakan konferensi pers yang diperpanjang. "Jackpot berita" semacam itu relatif jarang, sehingga trader tidak mungkin mengabaikannya, meskipun ada prioritas yang tidak dapat dipungkiri dari masalah Brexit.
Namun, masalah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tahun lalu, kepala Bank of England memperingatkan konsekuensi yang sangat negatif dari Brexit yang keras. Secara khusus, ia mengatakan bahwa jika Inggris menarik diri dari UE tanpa kesepakatan, maka negara tersebut harus bergantung pada kondisi WTO. Kepala regulator Inggris bahkan mengakui kemungkinan bahwa kebijakan moneter dalam kasus ini akan direvisi ke arah pelonggaran. Sejak itu, retorika Carney tidak mengalami perubahan mendasar. Dia tidak bosan mengulangi bahwa prospek kebijakan moneter tergantung terutama pada prospek untuk proses negosiasi. Selain itu, transfer Brexit dalam konteks ini juga tidak akan menjadi solusi yang dapat diterima, karena dalam kasus ini periode ketidakpastian hanya akan diperpanjang. Dengan kata lain, regulator Inggris secara tegas menghubungkan kenaikan suku bunga lebih lanjut dengan Brexit lunak, dan Mark Carney secara konsisten menganjurkan hubungan kausal ini.
Mengingat peristiwa baru-baru ini, kepala Bank of England tidak mungkin memperkuat retorikanya - sebaliknya, ia dapat menggambarkan secara lebih rinci prospek untuk skenario kacau. Itulah sebabnya laporan inflasi besok dan ringkasan kebijakan moneter akan memainkan peran sekunder, dan fokus para trader GBP/USD adalah pada retorika Carney. Juga, jangan lupa bahwa regulator Inggris memantau dengan ketat dinamika perang perdagangan global. Perlu diingat perundingan putaran ke-12 antara Beijing dan Washington selesai lebih cepat dari jadwal hari ini. Kedua pihak mencatat "beberapa kemajuan" dan setuju untuk bertemu lagi pada bulan September. Pasar jelas mengharapkan lebih dari pertemuan ini, sehingga sentimen anti-risiko kembali ke pasar. Faktor ini juga dapat mempengaruhi suasana hati para anggota regulator Inggris, memperkuat sikap "dovish" mereka.
Dengan demikian, "Super-Thursday" tidak mungkin membantu mata uang Inggris dalam memulihkan posisinya. Terhadap latar belakang jeda Brexit, Pound akan mengikuti mata uang AS untuk mengantisipasi berita berikutnya. Oleh karena itu, strategi trading untuk pasangan GBP/USD tetap tidak berubah - posisi jual untuk pertumbuhan koreksi skala besar.
