Liburan - tidak ada alasan untuk beristirahat. Selalu ada pergerakan di pasar valuta asing, namun, saat ini sebagian besar pasangan mata uang diperdagangkan dalam rentang sempit. Walau demikian, ada pengecualian. Mata uang Selandia Baru tidak dapat menahan data jumlah lapangan pekerjaan yang lemah, yang meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga. Sementara itu, para investor lainnya di seluruh dunia mendengarkan pidato Ketua the Fed, Jerome Powell, yang dapat diprediksi, pada akhir rapat dua hari.

Rapat the Fed digelar setelah rilis data ekonomi AS yang sangat kuat, yang akibatnya, nilai tukar dolar memperbarui titik tertinggi dua tahun. Dengan demikian, the Fed telah membenarkan prakiraan pasar sehubungan dengan posisinya, namun bahkan dalam hal ini, dolar kemungkinan tengah menunggu kenaikan harga selanjutnya. Sementara hal ini tidak terjadi, euro, yang memanfaatkan jeda, tengah membangun posisinya kembali terhadap dolar Amerika, mencapai titik 1,1224 dolar. Data pertumbuhan ekonomi di zona euro yang kuat tengah mendorong mata uang tunggal ini naik.

Dengan latar belakang jeda, dolar Selandia Baru menonjol, yang tiba-tiba turun setengah poin persentase setelah data pemerintah menunjukkan penurunan level tenaga kerja secara tiba-tiba. Meski tingkat pengangguran turun menjadi 4,2 persen, pasar menganggap ini penurunan peluang kenaikan suku bunga oleh Reserve bank of New Zealand, yang sebelumnya telah menyatakan langkah selanjutnya akan berupa penurunan suku bunga. Sementara itu, RBNZ akan mengadakan rapat pada pekan depan. Nampaknya regulator tersebut akan menyusul bank sentral-bank sentral negara G10 lainnya untuk melakukan transisi ke arah kebijakan moneter yang lebih lunak, dan penyesuaian ini akan terus membuat the Kiwi di bawah tekanan dalam waktu dekat ini.