Pertumbuhan PDB AS pada Q1 2019 ternyata jauh lebih tinggi dari prediksi dan dari yang sebelumnya yaitu 3,2% per tahun, namun strukturnya ternyata tidak seperti biasanya untuk AS dan menunjuk pada sejumlah perubahan yang cukup signifikan. Khususnya, pertumbuhan 1% dikarenakan oleh dinamika ekspor bersih bertentangan dengan pertumbuhan ekonomi global yang lemah yang menandakan hasil tekanan kebijakan proteksionisme dari pemerintahan AS. Pada waktu yang sama, pertumbuhan permintaan dalam negeri hanya sebesar 1,5%, kurang dari 2% pada satu kuartal sebelumnya. Penjualan ritel dan dinamika inflasi yang lemah menandakan bahwa permintaan konsumen melambat turun.

Data mengenai upah dan PMI menunjukkan bahwa perlambatan akan berkembang pada kuartal kedua. Indeks belanja konsumsi perorangan dasar dari PCE hanya sebesar 1,3% per tahun, sementara sebelumnya diprediksi sebesar 1,6%, inflasi yang lemah meningkatkan peluang Fed mengevaluasi kembali rencananya bukan pada arah kenaikan, namun ke arah penurunan.

Pekan depan akan diramaikan oleh berbagai peristiwa, diantaranya rapat Fed pada hari Rabu dan perilisan laporan ketenagakerjaan pada Jumat. Rapat Fed akan berlangsung singkat, tidak akan ada update perkiraan makroekonomi, dan suku bunga akan tetap pada level saat ini. Pasar juga tidak mengharapkan perubahan dari pernyataan yang menyertai setelah laporan PDB yang kuat. Pada waktu yang sama, menurunkan ekspektasi inflasi dapat menjadi topik utama konferensi pers Powell, karena dapat meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga. Jika Powell mempertahankan ketenangan pasar, maka dolar akan bereaksi pada hasil rapat dengan pergerakan netral atau kenaikan tipis. Potensi penurunan suku bunga.

Untuk Nonfarm Payroll, dua laporan terbaru, khususnya bulan Februari, lebih buruk dari prediksi. Laporan ISM pada sektor jasa akan dirilis setelah laporan ketenagakerjaan, jadi peluang data yang lemah telah naik tipis. Dolar akan turun jika kekhawatiran terkonfirmasi, karena laporan buruk yang kedua mengenai tenaga kerja akan menandakan pembalikan tren dan mendekatnya resesi dalam waktu singkat.

EURUSD

Euro tampak netral hari Senin; kenaikan volatilitas dapat memicu laporan pada aktivitas ekonomi untuk bulan April dalam versi Komisi Eropa, jika berbeda dari hasil PMI yang dirilis sebelumnya.

Potensi pemulihan EURUSD dibatasi oleh level 1,1183, penurunan ke 1,1135/42 lebih mungkin terjadi.

GBPUSD

Laporan CBI mengenai perubahan dalam volume pesanan industri di Aperil menandakan tren yang mengarah pada perlambatan ekonomi Inggris. Optimisme dari penilaian prospek bisnis turun tajam dan pada laju tercepat dalam sejarah pengamatan, stok bahan mentah (+39%), pekerjaan yang masih berlangsung (+21%), dan produk jadi (+25%) tumbuh, menandakan permasalahan pemasaran yang prograsif. Pertumbuhan upah dan harga domestik tampak positif, sehingga memungkinkan pasar untuk tetap optimis, namun secara keseluruhan, pembalikan mengarah ke perlambatan telah terjadi.

Bank of England tidak memiliki alasan untuk mempertimbangkan opsi menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, meski pasar buruh dalam keadaan baik. Tenggat waktu Brexit telah diperpanjang hingga 31 Oktober, namu ketidakpastian politik semakin meningkat di negara tersebut, yang dapat menyebabkan krisis pemerintahan dan pemilu dini, dimana partai Buruh yang dipimpin oleh James Corwin, oposisi May, memiliki peluang besar untuk menang.

Investasi usaha sangatlah lemah dan tidak ada harapan tren berubah. Prediksi untuk pound tetap negatif. Pada JUmat, GBPUSD akan menghabiskan harga dalam rentang tren penurunan, potensi pertumbuhan dibatasi oleh resistance 1,2961, atau kemungkinan ke 1,2991, kemungkinan lebih besar harga turun ke support 1,2864 yang terbentuk pekan lalu.