Pasar kriptokurensi memasuki gelombang baru pertumbuhan, dan jika pada tahun 2017 gelombang ini sebagian besar dipicu oleh keluarnya Bitcoin di bursa ITS dan dimulainya trading berjangka, yang dianggap oleh pasar sebagai lampu hijau ekspansi kriptokurensi ke dalam sektor instrumen keuangan, penyebabnya kini sangat berbeda.
Pada tanggal 20 Maret, Federal Reserve AS mengumumkan lengkapnya siklus laju pertumbuhan, dan pengumuman ini disertai dengan kemunduran prakiraan ekonomi makro.
Suku bunga alami adalah tingkat jangka pendek yang terjadi ketika perekonomian telah mencapai lapangan kerja maksimum dan memiliki inflasi yang stabil. Kira-kira, gambaran ini diamati pada saat ini - pekerjaan berada pada level terendah multi-tahun, sementara inflasi mendekati target 2% dan sedikit berfluktuasi. Menurut aturan Taylor, Fed harus meningkatkan tingkat dana federal (federal funds rate) jika inflasi melampaui level target atau penurunan pengangguran berada di bawah tingkat alami, dan menguranginya jika terjadi sebaliknya. Dari sudut pandang ini, Fed sekarang tidak memiliki alasan untuk menaikkan suku bunga. Pada saat yang sama, sejumlah kriteria menunjukkan bahwa resesi semakin dekat, dan jika trend negatif berkembang, Fed akan dihadapkan dengan kebutuhan untuk menurunkan suku bunga.
Proses serupa terjadi dalam perekonomian negara maju lainnya. Sebelum krisis tahun 2008, suku bunga (dengan pengecualian Jepang, yang telah berjuang dengan deflasi selama bertahun-tahun) berkisar antara 4% hingga 6%, yang memungkinkan untuk mengurangi mereka ke angka nol dalam rangka perang melawan krisis tersebut.
Sekarang, kurs sudah berada di level mendekati nol, dan kemungkinan datangnya resesi tidak termasuk dalam kemungkinan mengurangi suku bunga sebagai bagian dari perjuangan melawannya. Alat ini oleh sejumlah bank sentral telah sepenuhnya habis. Meninggalkan suku bunga jauh ke zona negatif akan mengarah pada keperluan untuk melarang uang tunai, yang, pada gilirannya, dapat secara signifikan meningkatkan krisis.
Ini berarti bahwa bank sentral perlu mencari metode yang tidak konvensional dalam menangani krisis. Sepuluh tahun yang lalu, pelonggaran kuantitatif dan program penebusan aset menjadi metode mereka. Sejak itu, saldo bank sentral tetap membengkak, yang secara otomatis membatasi penggunaan alat ini dalam perang melawan krisis baru.
Apa metode lain untuk menangani krisis yang masih ada, jika semua metode tradisional telah habis? Jawaban atas pertanyaan ini akan menjadi jelas jika kita meringkas persyaratan. Dalam perkiraan pertama mereka, tampak seperti ini:
- untuk mencegah pengelompokan dan de-dolarisasi pada perdagangan dunia;
- untuk mencegah penurunan pendapatan bank;
- untuk merangsang perekonomian tanpa menggunakan sumber daya tradisional yang telah habis sendiri - emisi dan suku bunga (rate) yang lebih rendah;
- untuk mencegah terciptanya kontur kas paralel (parallel cash contour) yang didasarkan pada dolar non-AS.
Solusi dari semua masalah ini dapat terjadi dalam beberapa langkah dengan bantuan skema yang kompleks. Esensi di antaranya adalah perlunya sistem perbankan untuk mencegat kontrol atas sektor kriptokurensi yang berkembang pesat.
Tahap pertama akan digantikan oleh perluasan Stablecoins - kriptokurensi, yang akan dikeluarkan oleh sejumlah bank besar dan perusahaan (korporasi). Tujuan mereka adalah untuk menghidupkan kembali pasar konsumen dan menguji teknologi untuk langkah ketiga dan utama - pelepasan kriptokurensioleh bank-bank sentral. Untuk menarik investor institusi ke pasar, peluncuran pertukaran kriptokurensi Bakkt sedang dipersiapkan, Intercontinental Exchange (ICE), raksasa yang memiliki 23 bursa, termasuk Bursa Efek New York yang merupakan bursa terbesar di dunia, terlibat dalam implementasi.
Dunia berada di ambang gelombang baru ekspansi kriptokurensi, yang akan disebabkan oleh kebutuhan untuk menahan ancaman resesi. Dengan demikian, kriptokurensi harus mengasumsikan peran "ekspansi kuantitatif".
Fokus utama adalah pada Stablecoins yang dikeluarkan oleh sejumlah bank dan perusahaan besar (korporasi), yaitu kriptokurensi, yang nilainya akan dikaitkan dengan Dolar AS, tetapi juga akan memengaruhi token populer lainnya, terutama Bitcoin. Bitcoin, pada gilirannya, menyeret pasar kripto secara keseluruhan.
Secara teknis, Bitcoin sudah siap untuk langkah paling penting, mendekati zona resistance 5700/6100, yang selama beberapa bulan menjabat sebagai dukungan pada tahun lalu. Bagian ini akan memprovokasi peningkatan tajam dalam pasar kriptografi secara keseluruhan, terutama jika itu bertepatan dengan keputusan SEC untuk menyelesaikan proyek peluncuran ETF yang tertunda dan pembukaan valuta Bakkt.
