USD / JPY diperdagangkan dengan tren menurun secara keseluruhan dengan cara non-volatil dan impulsif. Pasangan ini diperdagangkan dengan kuat di bawah 109,70 dengan penutupan harian. JPY berhasil mempertahankan momentum terhadap USD dengan konflik perdagangan yang antara AS dan China yang belum usai dan laporan ekonomi dari AS yang mengecewakan.

AS akan merilis laporan Penjualan Ritel pada hari Rabu yang diperkirakan turun tajam menjadi 0,2% dari nilai sebelumnya 1,6%. Di tengah ekspektasi bearish tersebut, USD tengah berjuang untuk mendapatkan momentum atas JPY. Ekonomi AS telah mengkonfirmasi momentum yang memudar dengan serangkaian laporan ekonomi suram. Selain itu, ekonomi AS akan dirugikan karena ketegangan. Para investor khawatir terhadap prospek suram bahwa hubungan Amerika Serikat dan China semakin meningkat menjadi perselisihan yang lebih sengit dan berlarut-larut, yang dapat mengganggu ekonomi global. Jadi, kekhawatiran para investor memicu aksi sell-off di pasar ekuitas pekan lalu. Menurut Petinggi FED, Kashkari, skenario terburuk dan tarif yang terus meningkat untuk periode waktu yang lama yang dapat berdampak nyata pada pertumbuhan PDB AS yang mengubah keadaan.

Selain itu, penurunan outlook konsumen terhadap inflasi dan peningkatan ketegangan perdagangan menarik perhatian petinggi Federal Reserve pada hari Senin karena pembuat kebijakan tersebut menghadapi volatilitas pasar baru dan serangkaian risiko yang diperbarui. Pasar ekuitas utama AS turun antara 2% dan 3,5% pada hari Senin, sementara investor obligasi dengan tajam meningkatkan taruhan mereka bahwa The Fed akan terpaksa untuk menurunkan suku bunga tahun ini. Sprea antara obligasi jangka panjang dan jangka pendek yang diawasi ketat berubah negatif, dilihat oleh beberapa pejabat sebagai tanda lemahnya kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi.

Hari ini, laporan Indeks Bisnis Kecil AS NFIB akan rilis, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 102,3 dari angka sebelumnya di 101,8 dan Harga Impor diperkirakan akan naik hingga 0,7% dari nilai sebelumnya 0,6%. Selain itu, Anggota FOMC George dan Williams akan berpidato pada hari ini, yang hampir tidak akan berdampak netral pada kenaikan USD mendatang.

Di sisi JPY, baru-baru ini Gubernur BOJ, Kuroda, menyatakan pelonggaran tambahan akan terjadi jika harga konsumen kehilangan momentum. Kuroda juga meyakinkan pasar bahwa suku bunga jangka pendek dan jangka panjang diperkirakan akan tetap tidak berubah pada rekor terendah hingga Musim Semi 2020. Hari ini laporan Pinjaman Bank rilis dengan kenaikan menjadi 2,4% yang diperkirakan tidak berubah pada 2,3% dan Neraca Berjalan turun secara signifikan ke 1.27T dari angka sebelumnya di 1.90T yang diharapkan berada di 1.71T. Sentimen Pengamat Ekonomi Jepang tumbuh menjadi 45,3 dari angka sebelumnya 44,8 yang gagal memenuhi harapan 45,9.

Singkatnya, JPY memegang posisi tertinggi dalam pasangan ini. Diperkirakan akan terus berjuang melawan USD selama periode tertentu. Laporan ekonomi makro yang akan datang dari AS akan mengungkap pembacaan negatif. Dalam konteks ini, penguatan USD akan sementara dan momentum JPY dapat menguat kembali dalam prosesnya.

Kini mari kita lihat pandangan teknisnya. Harga saat ini diperdagangkan di dekat area resistance 109,70. Harga diperkirakan akan naik sedikit lebih tinggi menuju 110,50 sebelum momentum bearish muncul untuk melanjutkan tren bearish dalam beberapa hari mendatang. Karena harga tetap di bawah area 110,50 dengan penutupan harian, bias bearish diperkirakan akan berlanjut.