AS meluncurkan PDB awal yang lebih baik dari prakiraan dan perubahan positif dalam ketenagakerjaan. Selain itu, tingkat pengangguran tetap pada rekor terendah. Meskipun laporan Suku Bunga bank Resmi Inggris rilis tanpa perubahan, efek BREXIT telah lebih nyata daripada rapat kebijakan Bank of England baru-baru ini.

Inggris memiliki peluang lebih kecil untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Gubernur Bank of England, Mark Carney, mengatakan pada hari Kamis, para investor meremehkan berapa banyak suku bunga yang dapat naik, bahkan ketika bank sentral Inggris terus menahan biaya pinjaman karena ketidakpastian Brexit. Ekonomi Inggris telah melambat sejak referendum Brexit pada tahun 2016, namun telah mengatasinya lebih baik daripada yang dikhawatirkan banyak investor. Pengangguran berada di posisi terendah 44 tahun, upah tumbuh pada laju tercepat dalam 10 tahun dan pengeluaran konsumen tetap kuat. Setelah pengamatan menyeluruh terhadap prospek ekonomi global yang lebih baik, BoE meningkatkan prakiraan pertumbuhan ekonomi di negara terbesar kelima di dunia itu menjadi 1,5 persen, naik dari titik terendah satu dekade yang diperkirakan pada Februari.

Laporan PDB Inggris akan rilis pada Jumat pekan ini, yang diperkirakan akan turun menjadi 0,0% dari nilai sebelumnya 0,2%. Jadi, GBP diperkirakan akan menunjukkan volatilitas dan pelemahan jika sesuai dengan prakiraan. Selain itu, Produksi Manufaktur diperkirakan akan turun juga menjadi 0,1% dari nilai sebelumnya 0,9% dan PDB Awal diperkirakan akan meningkat menjadi 0,5%.

Di sisi lain, meskipun ada perubahan lapangan kerja yang positif di AS, USD tengah berjuang untuk mempertahankan kenaikannya atas GBP. Dalam daftar gaji nonpertanian terbaru, laporan tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,6% yang diperkirakan tidak berubah, tetap sebesar 3,8%, Perubahan Ketenagakerjaan Non-Pertanian dirilis dengan peningkatan menjadi 263 ribu dari angka sebelumnya, 189 ribu, yang diperkirakan akan turun menjadi 181 ribu dan Laporan Penghasilan Per Jam Rata-rata dirilis dengan tidak ada perubahan, sebesar 0,2%, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 0,3%.

Menurut para petinggi the Fed, bank sentral AS mungkin perlu memangkas suku bunga jika inflasi konsumen tetap rendah, aggal mencapai level target sekitar 2%. Pembuat kebijakan Federal Reserve khawatir mereka tidak siap untuk menghadapi resesi berikutnya di bawah pendekatan penargetan inflasi saat ini. Tahun ini mereka berupaya memeriksa strategi baru untuk mengelola suku bunga di bawah kondisi inflasi yang diredam dan biaya pinjaman yang rendah. Minggu ini, laporan CPI AS akan rilis pada hari Jumat yang diperkirakan tidak akan berubah, sebesar 0,4% dan CPI Inti diperkirakan akan meningkat menjadi 0,2% dari nilai sebelumnya 0,1%.

Kesimpulannya, pekan ini akan bergejolak di tengah serangkaian laporan ekonomi makro dari Inggris, yang diperkirakan akan cukup lemah. Namun, setiap pembacaan positif, yang kemungkinan tidak akan terjadi, mungkin memperkuat kenaikan bullish. USD yang telah mendapat dukungan dari laporan-lpaoran positif baru-baru ini dapat kembali meraih momentum terhadap GBP.

Kini mari kita lihat pandangan teknikalnya. Pasangan ini saat ini menelusuri kembali area 1,3050-1,3100 setelah menembusnya dengan penutupan harian kuat yang impulsif. Tekanan bullish impulsif ditemukan di sepanjang jalan, sehingga koreksi harga dapat memperkuat momentum bullish di atas area 1,3050. Penutupan harian di bawah 1,3050 dapat memicu gerakan balik kuat terhadap tekanan bullish baru-baru ini dan mendorong tekanan bearish lebih lanjut dengan target menuju 1.2800. Jika tidak, jika harga tetap di atas 1,3050, bias bullish dapat mendorong harga lebih tinggi menuju area resistance 1,3400 di masa mendatang.