Apa yang dapat mempengaruhi fluktuasi mata uang?
1. Ekpektasi dirilisnya data dan saat rilis itu sendiri. Data dapat berupa publikasi indikator ekonomi negara dimana mata uang yang perdagangkan bersifat nasional, berita mengenai nilai suku bunga, pratinjau ekonomi dan peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi pasar mata uang.
Periode sebelum peristiwa dan peristiwa yang akan datang dapat secara kuat mempengaruhi fluktuasi mata uang. Terkadang sulit untuk menemukan apa penyebab yang lebih berpengaruh- peristiwa yang menunggu atau yang akan datang, tetapi peristiwa yang serius selalu menyebabkan fluktuasi yang signifikan dan seringkali berlanjut.
Waktu dan tanggal peristiwa yang akan datang dilaporkan sebelumnya. Informasi mengenai peristiwa yang paling penting di negara tertentu dipublikasikan dalam kalender ekonomi. Sebelum peristiwa terjadi, prediksi mengenai pengaruhnya pada nilai pertukaran mata uang tertentu dipublikasikan dalam perkiraan analisis. Selanjutnya, dengan mengantisipasi peristiwa, nilai tukar mulai bergerak ke arah yang diprediksikan dan seringkali, setelah perkiraan terbukti, nilai tukar mulai bergerak ke arah yang berlawanan. Hal ini terjadi karena para trader menutup posisi terbuka saat periode ekspektasi.
2. Aktifitas dana (investasi, dana asuransi dan pensiun) memiliki dampak terbesar pada fluktuasi mata uang jangka panjang. Aktifitas dana meliputi iinvestasi dalam berbagai mata uang, Modal yang besar membuat mereka mampu mengubah nilai tukar ke arah tertentu. Manajeman modal dilakukan oleh pengelola dana.
Pengelola dana memiliki metode mereka sendiri, oleh karena itu, posisi yang dibuka oleh pengelola dapat berupa jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Keputusan membuka posisi dibuat setelah melalui analisis (fundamental, teknis dan lainnya) di pasar. Saat membuka posisi sebelum waktunya dengan arah yang tepat, para pengelola memberikan strategi yang direncanakan dan memperkirakan konsekuensi dari peristiwa, index dan berita. Analisis pasar tidak pernah dapat menyediakan hasil yang 100 persen akurat, tetapi dana dengan modal yang besar dan strategi yang terbukti dapat mulai mengkoreksi dan meningkatkan tren yang terkuat.
3. Perusahaan impor dan ekspor menunjukkan pengguna Forex aktifitas mana yang mempengaruhi fluktuasi mata uang karena para eksportir selalu tertarik dalam penjualan mata uang dan sebaliknya. Perusahaan ekspor dan impor memiliki departemen analisis. Mereka memprediksi nilai tukar untuk pembelian atau penjualan mata uang yang jauh lebih menguntungkan.
Mengikuti tren juga sangat penting bagi para eksportir dan importir dalam konteks untuk perlindungan terhadap resiko mata uang. Membuka transaksi yang berlawanan dengan transaksi di masa mendatang dapat memperkecil resiko tersebut. Pengaruh eksportir dan importir di pasar hanya dalam jangka waktu pendek dan tidak menciptakan tren global, karena volume transaksi mereka tidaklah signifikan dalam ukuran pasar.
4. Pernyataan yang dibuat oleh para politisi selama pertemuan, konferensi pers, konferensi dan laporan dapat membuat dampak yang serius terhadap fluktuasi mata uang. Pengaruh mereka dapat dibandingkan dengan salah satu indikator ekonomi.
Hampir semua tanggal dan waktu pernyataan tersebut ditentukan sebelumnya dan akibat dari pernyataan tersebut diprediksikan. Namun, terkadang pernyataan tersebut tidak terduga dan menyebabkan fluktuasi yang seringkali tak terprediksi dan kuat. Pernyataan yang berisikan data mengenai akibat jangka panjang (seperti perubahan dalam suku bunga atau anggaran federal) dapat mengawali tren jangka panjang.
Saat level nilai berada dalam kritis pernyataan dapat menyebabkan intervensi bank sentral. Hal ini dianggap memiliki pengaruh yang signifikan pada pasar. Dalam beberapa menit, nilai tukar dapat bergerak ratusan poin dalam arah intervensi.
5. Pemerintah mempengaruhi pasar melalui bank sentral. Transaksi pertukaran mata uang yang dilakukan tanpa intervensi apapun dari bank sentral akan menyebabkan mata uang nasional dari negara tertentu menjadi berubah dengan bebas. Namun ini situasi yang jarang terjadi. Negara dengan nilai tukar seperti itu terkadang dapat mempengaruhi nilai tukar tersebut melalui transaksi mata uang.
Negara negara yang tertarik dengan pertumbuhan konsumsi dan perkembangan industri mengatur nilai tukar, Mereka lebih banyak menggunakan regulasi langsung dan tidak langsung. Regulasi tidak langsung menyebabkan level inflasi, jumlah uang dalam pemasukan, dll. Regulasi langsung meliputi kebijakan pemotongan dan intervensi mata uang. Intervensi mata uang sehubungan dengan peningkatan pengeluaran dan pemasukan volume besar mata uang dari pasar internasional. Bank sentral tidak mencapai pasar secara langsung karena mereka menggunakan bank bank komersial. Volume berjumlah hingga jutaan dolar; Oleh karena itu, intervensi dapat sangat mempengaruhi fluktuasi mata uang. Terkadang bank sentral dari negara negara yang berbeda menjalankan intervensi bersama di pasar mata uang.